Tuesday, May 29, 2007

marah-kecewa-lelah

Moday evening, 28.05.07

Aku selalu marah dan tidak tahan kini.
Amarah lepas saat aku tidak puas.
Aku cepat kecewa kini, karena selalu ingin dimengerti.
Aku tahu kamu penat, aku pun juga.
Aku tahu kamu lelah, dan aku pun sama.
Mengapa kita tidak saling diam dulu? Malah membahas topikmu yang memusingkan diri, menambah penat akalku. Membuntukan pikiranku. Memecahkan amarahku.
Aku tahu kamu kecewa ketika aku berteriak, dan aku pun juga.
Aku menjadi pemarah, tapi kenapa kamu tak mau membantuku? Alih-alih malah kamu membuatku begitu.
Kenapa? Kenapa tidak membuatku tenang sesaat? Kenapa kau tak belajar untuk menahan ego-mu menceritakan semua kisah hari-mu yang melelahkan, dan mengungkapkan setiap pertanyaan yang berharap dapat kujawab…
Aku sendiri tak tahu makna tanyamu itu. Seolah misteri yang memang harus dijalani, tapi tetap saja kau seolah menantangku. Seolah aku seorang dewa, seolah aku seorang ksatria yang berpengalaman dan mampu menjawab setiap pertanyaan anehmu.
Aku hampir selalu tak mengerti setiap tanyamu. Apakah kamu memang tak mengerti atau kamu hanya mencari pembenaran akan keyakinanmu yang ‘extraordinary’?
Ada apa dengan kamu. Kenapa tak diam sejenak dan memikirkannya sendiri? Alih-alih bertanya dengan bertubi-tubi, layaknya petasan menyambar mukaku, memanaskan ragaku, meluapkan amarahku.
Aku yakin kamu tahu jawabannya. Aku yakin kamu paham maksudnya. Tapi kamu seperti bahagia meluapkan semuanya, membuatku bingung dan bahkan bodoh: mengapa ada pertanyaan sedahsyat itu?
Kenapa kamu tidak mencoba untuk belajar bersabar. Sabar untuk mendapatkan jawaban sendiri, malah cari dari orang. Kenapa si kamu? Selalu bikin aku bingung? Selalu bikin aku marah?
Aku juga lagi pusing, tau!! Aku juga butuh fokus. Aku juga punya masalah. Aku juga bisa panik. Aku juga punya target. Aku juga punya sejuta pertanyaan, tapi aku coba pendam. Aku coba hadirkan bila kau sedang tenang, atau kuhaturkan pada orang lain. Karena aku sedang belajar berempati dan coba mengerti. Tapi ada kalanya aku khilaf dan tidak tahan dengan banyak maumu yang tak masuk akal.
Maafkan aku. Aku mudah kecewa
Jangan patahkan semangatku dengan ego-mu. AKU JUGA INGIN MENANG.

Wednesday, May 23, 2007

__hanya ingin tanya mengapa?___

22.05.07
perpus-3:30p.m.

ternyata cinta itu nyakitin ya?! Ko bisa?
Mungkin karena interpretasi yang berbeda… kenapa? Mungkin terlalu bergantung dan ga mau ngambil resiko kehilangan…

Mungkin ketika tidak lagi bekerjasama dengan logika dan ketika tersadar dan harus bermain dengan logika seolah kita sudah gila. Tak harus lagi perjuangkan cinta. Tapi memang cinta bak candu yang memperdaya raga. Urgghh… apa ini? Tak bisa lagi perduli pada logika. Korbankan segala cita, abaikan segala rasa, tunda segala rencana. Kenapa aku? Mulai lagi dengan berada di antara, bukan kanan atau kiri, tapi di antara. In between. Ketika sesal mulai terasa, itulah makna logika dan membukakan mata. Seperti surya yang telah lama tak jumpa. Tinggalkan segala cita demi cinta… dan kurasa ini tak lagi abadi. Karena ini cinta yang membawa petaka dan beberapa mala. Demi langit , bumi dan semesta, kenapa cinta seperti menyiksa? Walau ini hanya siksa dunia, tapi tak sanggup lagi aku merasa. Cinta ini akan selalu terasa ketika asa mulai padam. Tapi tak pernah bermain dengan logika. Akankah cita ‘kan terlaksana bila cinta ini mulai sirna. Cinta yang penuh angkara, cinta yang tak akan pernah kekal. Cinta ini fana, layaknya aku hidup di dunia. Hanya penuh derita dan sesal kala hari mulai senja, walau tawa juga membahana. Penuh tangis dan air mata, lelah… bagaimana caranya menghapus cinta ini agar lepas dari raga, agar tenang pada jiwa. Semua tak akan sama. Jiwa ini mulai gila. Mungkin aku mulai menjelma dan aku ingin kembali bertapa untuk dapat cinta yang kekal, untuk kembali bahagia.

Semoga…

Monday, May 07, 2007

..on the way home..

sabtu, 5/5/07; 8:47pm
di atas bis patas halimun

malam ini gue nekat pulang ke Serang sehabis kerja-jaga klinik di daerah kalisar, cijantung-walau ga ada pasien tapi gue cuek aja melaju melewati hari ini. dalam perjalanan ini awalnya gw merenung, mengingat masa lalu, mencerna apa yang telah dilalui dan memaknainya untuk dijadikan pelajaran lai di hari ini dan esok. berkhayal dan sedikit berharap tentang masa depan, tentang rencana-rencana jangka pendek. sampai akhirnya gw memalui daerah cawang, jalan yang sering gw lalui saat naek transjakarta busway. saat negok ke kiri ada shelter BNN, uhm disini juga gw pernah mngelami yang namanya salah jalan. jadi ceritanya dulu gw diturunin di daerah ini pas mo pulang ke serang abis liburan di bekasi. konon dulu bis luar kota lewat di jalur lambatnya. apesnya pas waktu itu bis yang hendak gw tumpangi ga lewat lagi dan lewatnya jalur cepat. gw panik dan nelpon kaka gw yang di LA (lenteng agung). waktu itu yang gw ga tau nama daerah itu. gw cuma sebutin ciri-ciri dimana gw berada dan gedung tinggi yang gw liat bertuliskan WASKITA, entah kantor apa itu. dan 45 menit kemudian kaka gw muncul dengan cengar-cengir ngerasa kasian sama gw yang kebingungan dan juga kaka gw yang di bekasi yang nge-drop gw disitu malah ngomel2 kesel harus balik lagi dari bekasi (mungkin dia ngersa bersalah tapi kesel direpotin bocah kecil kaya gw yang kekeuh pengen pulang hari itu juga). akhirnya gw dianterin ke terminal bekasi dan akhirnya pulang ke serang dengan selamat. coba dari tadi, jadi kan ga mesti kerja dua kali... bodo ahh!!
dan saat gw nengok ke sebelah kanan beberapa meter dari tempat tadi, gw ngeliat plang bertuliskan Halte busway cawang-otista. well,well, well... daerah yang udah ratusan/ribuan kali gw lalui... dekat tempat gw menghabiskan 5 tahun terakhir ini. otista 84, asrama yang selama ini jadi tempat istirahat dan terlelap...
ternyata dalam waktu 2 menit gw mengenang bahwa dari SMP itu gw udah menatap dan mengarah ke tempat gw akan tinggali 5 tahun kemudian. what a co-incident! is it? and where will i belong next?

*gadispetualang*